Restoran Israel di Berlin Picu Kemarahan Terkait Poster Anti-Palestina

Restoran Israel di Berlin Picu Kemarahan Terkait Poster Anti-Palestina

28 Apr 2025 - Opini

 Sebuah restoran Israel di Berlin mendapat kecaman setelah memajang poster promosi kontroversial yang menggambarkan anak-anak Palestina sebagai semangka yang diremukkan oleh singa Israel.

Poster dari restoran Israel Feinberg's menunjukkan semangka dengan wajah manusia yang dapat dikenali dengan jelas, yang menggambarkan anak-anak Palestina yang diubah menjadi smoothie oleh seekor singa yang dibungkus bendera Israel.

Poster tersebut dipajang di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Jerman-Israel, dihadiri oleh duta besar Israel dan politisi Jerman terkemuka dari seluruh spektrum politik.

Selama acara tersebut, restoran tersebut menyajikan smoothie semangka dengan judul: “Semangka ala Israel: dicincang, dihaluskan, dan dihancurkan.”

Selama beberapa dekade, semangka telah berkembang menjadi simbol kuat identitas Palestina dan perlawanan terhadap pendudukan Israel, yang membuat penggambaran tersebut menjadi sangat provokatif. Poster tersebut dengan cepat menuai kecaman luas dari para aktivis pro-Palestina di media sosial.

Ramy Abdu, ketua Euro-Med Monitor, mengkritik tayangan tersebut, dengan menyatakan, “kedalaman sebenarnya dari normalisasi dengan propaganda Israel terlihat jelas.”

Menyusul reaksi keras tersebut, Feinberg mengakui bahwa semangka itu dimaksudkan untuk melambangkan warga Palestina.

Dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook-nya, restoran tersebut mengatakan: “Saat ini, simbol semangka secara luas dikaitkan dengan gerakan global yang ditandai oleh antisemitisme dan kebencian terhadap orang Yahudi, sebuah gerakan yang sering kali menjadi korban kami.”

Restoran itu menambahkan, "Tujuan kami adalah memanfaatkan momen ini untuk menyindir simbol itu dengan cara yang lucu. Singkatnya: 'Simbol-simbol modern kebencian terhadap orang Yahudi harus dimasukkan ke dalam blender,'" dengan mengklaim bahwa simbol-simbol itu tidak bermaksud "mengisyaratkan adanya bahaya terhadap orang Palestina."

Kontroversi ini muncul di tengah kritik yang lebih luas terhadap sikap pro-Israel Jerman yang kuat dan tindakan pembatasannya terhadap aktivisme pro-Palestina.

Tindakan-tindakan ini mencakup penyensoran, penangkapan aktivis, penggerebekan polisi, pelarangan keffiyeh di sekolah-sekolah, dan tindakan keras terhadap protes pro-Palestina, tindakan-tindakan yang oleh banyak pihak dikaitkan dengan rasa bersalah historis Jerman yang terus berlanjut.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!