Kemarin (2/4) serangan udara Israel menghantam klinik milik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, sedikitnya 19 warga sipil Palestina syahid, termasuk sembilan anak-anak. Klinik tersebut diketahui sedang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi keluarga-keluarga yang mengungsi akibat konflik yang terus berlangsung. 

Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando dan kontrol Hamas yang beroperasi di dalam fasilitas tersebut. Namun, tidak ada bukti konkret yang disampaikan untuk mendukung klaim tersebut. Sementara itu, Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyebut serangan itu sebagai bagian dari upaya genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

Serangan ini menyebabkan kebakaran hebat di dalam bangunan klinik, membakar tubuh beberapa korban hingga sulit dikenali. Rekaman video yang beredar menunjukkan seorang pria memegang tubuh bayi yang tewas dalam kondisi mengenaskan akibat serangan tersebut. 

Insiden ini memicu kecaman internasional, termasuk dari Yordania yang mengecam keras serangan tersebut dan menyerukan penghentian segera agresi militer Israel di Gaza. Serangan terhadap fasilitas kesehatan dan tempat perlindungan sipil ini menambah daftar panjang pelanggaran hukum humaniter internasional yang dituduhkan kepada Israel selama konflik yang berlangsung.