
360 Nakes Ditawan, Puluhan Dibunuh oleh Israel
14 Jul 2025 - Berita
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menuduh pasukan Israel secara sistematis menghancurkan sektor kesehatan Palestina, mengungkapkan bahwa 360 tenaga medis telah ditangkap sejak awal perang pada Oktober 2023.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu, Kementerian Kesehatan Palestina mengecam apa yang disebutnya sebagai "penargetan yang disengaja dan sistematis terhadap sektor kesehatan Palestina" dan mengimbau badan-badan internasional untuk segera turun tangan dan meminta pertanggungjawaban Israel atas penahanan dan penganiayaan yang terus berlanjut terhadap para pekerja medis.
Kementerian menekankan kebutuhan mendesak untuk mengkriminalisasi praktik pendudukan Israel dan menuntut pembebasan semua profesional kesehatan yang ditahan.
Menurut Organisasi Pengawas Tenaga Kesehatan (Health Care Workers' Watch), di Palestina, 71 tenaga kesehatan telah tewas dalam dua bulan terakhir saja. Di antara korban terbaru adalah ahli jantung terkemuka, Dr. Marwan al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia, yang tewas bersama keluarganya dalam serangan Israel pada 2 Juli.
Beberapa hari kemudian, pada hari Minggu, 13 Juli, Dr. Ahmed Qandil, konsultan bedah umum di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, tewas ketika serangan udara Israel menargetkan pasar yang ramai di pusat kota Gaza.
Serangan-serangan ini merupakan bagian dari jumlah korban yang jauh lebih besar. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa setidaknya 1.580 tenaga kesehatan telah tewas dalam serangan udara Israel terhadap fasilitas dan personel medis di seluruh Gaza sejak awal perang.
Salah satu kasus individu yang paling memilukan adalah kasus Dr. Hussam Abu Safiya, seorang ahli bedah anak ternama dan mantan kepala Rumah Sakit Kamal Adwan. Ia ditangkap ketika pasukan Israel menyerbu rumah sakit tersebut pada 28 Desember 2024.
Pengacaranya, Ghadeer Ghanem Qassem, mengungkapkan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa Dr. Abu Safiya berada dalam kondisi kritis. Per 9 Juli, berat badannya telah turun lebih dari 40 kilogram, lebih dari sepertiga berat badannya, sejak penahanannya, yang dilaporkan akibat penganiayaan dan pemukulan yang parah.
"Pada awal penahanannya, berat badannya 100 kilogram. Sekarang, berat badannya tidak lebih dari 60 kilogram," tulis Qassem, seraya menambahkan bahwa ia dipukuli dengan kejam pada 24 Juni.
Pejabat Palestina dan kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari kebijakan yang lebih luas yang ditujukan untuk membongkar infrastruktur sipil penting di Gaza, khususnya di sektor kesehatan, yang berada di ambang kehancuran di bawah beban serangan militer yang sedang berlangsung, blokade, dan sekarang penangkapan dan pembunuhan yang ditargetkan terhadap personelnya.