Disiksa Israel, Tiga Tawanan Palestina Meninggal dalam Sel

Disiksa Israel, Tiga Tawanan Palestina Meninggal dalam Sel

05 Jun 2025 - Berita

Tiga tawanan asal Gaza dilaporkan meninggal dunia dalam tahanan Israel, menurut konfirmasi organisasi hak asasi manusia Palestina menyusul tanggapan resmi militer Israel. Ketiga korban adalah Ayman Abdul Hadi Qdeih (56), Bilal Talal Salama (24), dan Mohammed Ismail Al-Astal (46).

Qdeih ditangkap pada 7 Oktober 2023 dan dilaporkan meninggal lima hari kemudian, pada 12 Oktober. Salama ditahan pada Maret 2024 saat mencoba melarikan diri dari Khan Younis dan meninggal pada 11 Agustus. Al-Astal ditangkap pada 7 Februari 2024 dan meninggal pada 2 Mei 2025.

Dengan kematian ini, jumlah total tawanan dan narapidana Palestina yang tewas sejak dimulainya perang di Gaza bertambah menjadi 69 orang, termasuk 44 dari Gaza. Sejak 1967, total korban jiwa di antara tawanan Palestina telah mencapai 306 orang.

Dalam pernyataan bersama, Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan, Klub Tawanan Palestina, serta Addameer menyatakan bahwa kematian ketiga tawanan tersebut mencerminkan kebrutalan sistemik dan menggambarkan sistem penahanan Israel sebagai “mesin kejahatan terorganisasi”. Mereka menuduh Israel terus menyembunyikan identitas tawanan yang meninggal dari Gaza, menjadikan periode ini sebagai masa paling mematikan dalam sejarah pergerakan tawanan Palestina.

Organisasi-organisasi tersebut juga menyoroti pola kekerasan terhadap para tawanan, termasuk penyiksaan, pengabaian medis, kelaparan, dan pelecehan seksual—terutama terhadap warga Gaza. Mereka mengungkap bahwa militer Israel memberikan informasi yang tidak konsisten tentang kematian para tawanan, dan dalam beberapa kasus diperlukan tindakan hukum untuk memaksa pengungkapan fakta.

Hingga awal Mei 2025, lebih dari 10.100 warga Palestina masih ditahan di penjara Israel, termasuk 37 perempuan, lebih dari 400 anak-anak, 3.577 tawanan administratif, serta 1.846 tawanan dari Gaza yang diklasifikasikan Israel sebagai “pejuang yang melanggar hukum”, meski banyak dari mereka ditahan di kamp-kamp militer tanpa status hukum yang jelas.

Organisasi HAM Palestina kembali menyerukan penyelidikan internasional independen atas kematian para tawanan dan mendesak komunitas global untuk mengambil langkah nyata dalam menuntut pertanggungjawaban Israel atas dugaan kejahatan perang.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!