Hari Pertama Diskusi Gencatan Senjata Israel-Hamas Disebut "Positif"

Hari Pertama Diskusi Gencatan Senjata Israel-Hamas Disebut "Positif"

07 Oct 2025 - Berita

Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas kembali berlangsung pada Senin di kota resor Sharm el-Sheikh, Mesir, menandai upaya terbaru untuk mengakhiri perang dua tahun di Jalur Gaza. Para mediator Mesir dan Amerika Serikat menggambarkan hari pertama pembicaraan itu berakhir dengan “catatan positif”, dalam kerangka rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump yang bertujuan menciptakan gencatan senjata permanen dan membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan.

Menurut laporan media, perundingan hari pertama menghasilkan peta jalan untuk kelanjutan diskusi, mencakup isu-isu utama seperti pertukaran tahanan dan tawanan, penghentian serangan militer, serta masuknya bantuan ke Gaza. Delegasi Hamas, yang dipimpin Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin. Keduanya selamat dari upaya pembunuhan Israel di Qatar bulan lalu, menegaskan bahwa Israel harus menghentikan bombardemen di Gaza agar kesepakatan dapat tercapai.

Media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, melaporkan bahwa tim teknis tengah membahas parameter pertukaran awal tawanan dan tahanan. Dari Washington, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut Presiden Trump mendorong pertukaran tahap awal untuk “membangun momentum” menuju implementasi rencana penuh.

Berbicara dari Ruang Oval, Trump menyatakan optimisme bahwa “peluang untuk mencapai kesepakatan sangat besar,” seraya menambahkan bahwa Hamas telah menyetujui “hal-hal penting” dalam pembicaraan tersebut. Ia juga memuji dukungan negara-negara Arab dan Turki dalam menjaga Hamas tetap berada di meja perundingan.

Negosiasi akan berlanjut pada Selasa, bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, peristiwa yang membunuh 1.139 orang dan menyebabkan sekitar 200 orang ditawan. Sejak itu, serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 67.160 warga Palestina dan melukai lebih dari 169.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Meski diplomasi tengah berjalan, kekerasan di lapangan belum berhenti. Serangan Israel di Gaza pada Senin dilaporkan menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina, termasuk tiga orang yang tengah mencari bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataannya memperingati serangan 7 Oktober, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut peristiwa tersebut sebagai “serangan teror besar terhadap Israel,” namun juga menegaskan pentingnya “gencatan senjata permanen dan proses politik yang kredibel untuk menghentikan pertumpahan darah dan membuka jalan bagi perdamaian.”

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!