
Israel Bakar Hidup-hidup Puluhan Warga Gaza
25 May 2025 - Berita
Setidaknya 29 warga sipil Palestina, termasuk 10 anak-anak, terbakar hidup-hidup ketika pasukan penjajah Israel mengebom sekolah UNRWA di Kota Gaza pada malam hari. Sekolah Fahmi Al-Jarjawi, yang terletak di lingkungan Al-Daraj dan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ratusan pengungsi, berubah menjadi lokasi pembantaian. Jenazah korban ditemukan hangus di halaman sekolah, sementara puluhan lainnya luka-luka dan sejumlah orang masih hilang di bawah reruntuhan.
Serangan brutal itu hanyalah bagian dari rangkaian kekejaman yang terus berlangsung di berbagai penjuru Gaza. Di Jalan Al-Thawra, timur Kota Gaza, empat warga sipil tewas dan lainnya luka ketika pesawat tempur Israel menargetkan rumah tempat tinggal dan tenda pengungsi. Di Jabalia timur, Gaza utara, pasukan Israel membantai satu keluarga besar, 19 anggota keluarga Abed Rabbo, sebagian besar anak-anak, tewas dalam serangan tanpa ampun.
Di Khan Younis, rumah-rumah dihancurkan di Al-Qarara, artileri menghujani Al-Satar dan wilayah sekitar, sementara serangan udara melanda Qizan Al-Najjar. Di kamp Al-Maghazi dan daerah pemukiman Karama, Batn Al-Samin, Al-Bayouk, dan Abu Saqr, bom dan peluru tak henti menghantam permukiman padat penduduk. Di Beit Lahia, sebuah robot darat Israel meledakkan bahan peledak, menambah daftar panjang kerusakan sistematis di Gaza utara.
Semua ini terjadi saat penjajahan Israel memasuki hari ke-598 dari perang genosida yang tak mengenal jeda. Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 53.901 warga Palestina telah gugur dan 122.593 lainnya terluka, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut data resmi Kementerian Kesehatan. Serangan udara, darat, dan laut Israel terus menghantam Gaza setiap hari, memusnahkan seluruh lingkungan, mengusir jutaan orang, dan menciptakan krisis kemanusiaan paling mematikan dalam sejarah modern wilayah tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa sebagian besar rumah sakit yang tersisa hanya berfungsi sebagian karena kekurangan pasokan dan tenaga medis. Juru bicaranya menegaskan kebutuhan mendesak untuk membuka jalur bantuan dan menyerukan gencatan senjata segera.
Pembantaian terhadap anak-anak, penghancuran sistematis terhadap tempat perlindungan dan rumah-rumah sipil, serta blokade total terhadap bantuan kini menjadi ciri dari serangan Israel di Gaza. Dunia menyaksikan kehancuran satu generasi tanpa intervensi yang memadai, sementara genosida terus berlangsung dengan dukungan politik dan militer yang tak tergoyahkan.