
Kematian karena Kelaparan Meningkat di Gaza
22 Jul 2025 - Berita
Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa Jalur Gaza kini berada di ambang bencana kemanusiaan total, dengan meningkatnya jumlah korban jiwa akibat kelaparan dan pemboman intensif oleh pasukan Israel. Dalam pernyataan resmi terbaru, para pejabat medis menekankan bahwa sistem kesehatan di wilayah tersebut nyaris kolaps.
Dr. Munir Al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, menyatakan bahwa daerah kantong tersebut saat ini berada dalam fase kelaparan paling kritis sejak dimulainya perang. Ia mengungkapkan bahwa "banyak orang pingsan di jalan karena kelaparan ekstrem dan kelemahan parah," dan mencatat bahwa 20 orang telah meninggal karena kelaparan hanya dalam dua hari terakhir.
Al-Bursh juga mengonfirmasi bahwa rumah sakit menerima rata-rata 100 jenazah korban serangan Israel setiap hari selama lebih dari tiga bulan berturut-turut. Dari jumlah itu, rata-rata 28 anak tewas setiap hari, mencerminkan pola penargetan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak.
Kementerian memperingatkan bahwa bencana medis kini terjadi secara luas, diperparah oleh kekurangan gizi kronis, air yang tidak layak konsumsi, serta munculnya penyakit menular dan langka. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah munculnya kasus Sindrom Guillain-Barré, gangguan autoimun langka, pada anak-anak yang kekurangan nutrisi.
Namun, fasilitas kesehatan Gaza tidak mampu memberikan pengobatan yang memadai karena ketiadaan obat-obatan dan peralatan medis akibat pengepungan total yang diberlakukan oleh penjajah Israel sejak Maret 2025.
UNICEF turut menyatakan keprihatinan mendalam atas skala krisis kelaparan yang sedang berlangsung. Badan PBB tersebut menegaskan bahwa warga Gaza kini benar-benar “meninggal karena kelaparan,” dan memperingatkan bahwa tingkat kekurangan gizi anak telah mencapai level yang mengancam kehidupan.
UNICEF juga mencatat bahwa akses terhadap makanan dan air bersih berada jauh di bawah ambang batas darurat internasional, memperparah ancaman kematian massal.
Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan global untuk segera bertindak guna menghentikan serangan dan mencabut pengepungan. Mereka memperingatkan bahwa jika dunia tetap diam, jumlah korban jiwa akan terus meningkat secara drastis setiap harinya.