MSF: Malnutrisi di Gaza Sangat Mengkhawatirkan

MSF: Malnutrisi di Gaza Sangat Mengkhawatirkan

13 Jul 2025 - Berita

Dokter Lintas Batas (MSF) telah memperingatkan bahwa krisis kekurangan gizi di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat parah akibat blokade ketat Israel, karena kini telah memasuki hari ke-130 berturut-turut, yang menyerukan masuknya pasokan makanan dan medis dengan segera dan tanpa batasan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, MSF melaporkan bahwa tim medisnya di klinik di Al-Mawasi di Gaza selatan dan Kota Gaza telah mencatat tingkat kekurangan gizi akut tertinggi sejak awal genosida Israel.

Ditambahkannya, lebih dari 700 wanita hamil atau menyusui dan lebih dari 500 anak-anak yang menderita kekurangan gizi sedang hingga berat telah terdaftar di pusat-pusat pemberian makanan terapeutiknya.

Lebih lanjut, MSF mencatat bahwa jumlah pasien yang dirawat di klinik Kota Gaza telah meningkat empat kali lipat dalam waktu kurang dari dua bulan, meningkat dari 293 pada bulan Mei menjadi 983 pada bulan Juli, termasuk 326 anak-anak berusia antara 6 dan 23 bulan.

“Ini pertama kalinya kami melihat kekurangan gizi dalam skala yang begitu berbahaya,” kata Mohammed Abu Mughaisib, Wakil Koordinator Medis MSF di Gaza.

Kelaparan ini bukan kebetulan; melainkan disengaja. Dan bisa berakhir besok jika pendudukan Israel mengizinkan masuknya makanan dalam skala besar. Ia menambahkan.

Selain itu, MSF menekankan bahwa krisis pangan di Gaza merupakan hasil dari pilihan-pilihan yang diperhitungkan oleh pendudukan Israel, termasuk meminimalkan masuknya makanan, menghancurkan infrastruktur pertanian dan produksi pangan lokal, serta memiliterisasi distribusi bantuan.

MSF juga memperingatkan mengenai terus berlanjutnya keruntuhan sistem perawatan kesehatan akibat pencemaran air oleh limbah, kekurangan bahan bakar untuk pabrik desalinasi air, dan kondisi kehidupan yang keras di kamp-kamp pengungsian, yang semuanya menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang serius.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza menegaskan kembali peringatannya atas meningkatnya ancaman kelaparan, dengan menyatakan bahwa sekitar 1,25 juta orang menghadapi kelaparan hebat, dan 96% penduduk menderita kerawanan pangan, sebuah bencana kemanusiaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

GMO menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan saat ini dan mengutuk keras keterlibatan negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris.

Selain itu, GMO mendesak masyarakat internasional, serta negara-negara Arab dan Islam, untuk segera bertindak guna mematahkan blokade, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan menyelamatkan warga sipil dari kematian akibat kelaparan.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!