Panas Ekstrem Perburuk Krisis Air Gaza

Panas Ekstrem Perburuk Krisis Air Gaza

03 Jun 2025 - Berita

Pemerintah Kota Gaza mengeluarkan peringatan mendesak terkait krisis air yang makin parah, mengancam kehidupan ratusan ribu warga di tengah suhu musim panas yang melonjak. Krisis ini disebut sebagai bencana, akibat hancurnya hampir seluruh infrastruktur air sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

Hingga 75% sumur air di Gaza telah hancur, dan sebagian kecil yang masih berfungsi terhambat oleh kelangkaan bahan bakar. Israel juga menghentikan pasokan air dari perusahaan nasionalnya, Mekorot, membuat banyak lingkungan di Gaza benar-benar kering. Kota tersebut kini hanya menerima sekitar 35.000 gelas air per hari—kurang dari sepertiga dari jumlah sebelum perang—jauh di bawah kebutuhan dasar.

“Pasokan saat ini membahayakan puluhan ribu jiwa,” tegas pemerintah kota. Dengan air kini harus didistribusikan melalui truk, keterbatasan bahan bakar membuat distribusi nyaris terhenti. UNICEF menyebut 65–70% infrastruktur air hancur, dan lebih dari 90% keluarga kesulitan mendapatkan air minum bahkan untuk keperluan bayi.

Pejabat kesehatan memperingatkan meningkatnya risiko wabah penyakit seperti diare, hepatitis A, polio, dan infeksi ginjal karena kebersihan yang tak dapat dijaga dan kontaminasi air limbah ke pemukiman. Direktur Kesehatan Lingkungan, Ayman al-Ramlawi, menyebut sektor air dan sanitasi sebagai yang paling terdampak, menyusul penghancuran fasilitas, pemadaman listrik, dan pemblokiran bantuan.

Penutupan perlintasan sejak 2 Maret oleh Israel telah menghalangi masuknya bahan bakar dan peralatan air penting, memperparah situasi kemanusiaan di wilayah yang dihuni 2,4 juta orang. Gaza kini disebut oleh Otoritas Air sebagai “daerah yang haus,” dengan standar hidup jauh di bawah batas minimum darurat WHO.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!