
Rafah Krisis Bahan Bakar Berkepanjangan
05 Mar 2025 - Berita
Pemerintah Kota Rafah di Gaza selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap krisis yang memburuk, memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar dan minimnya peralatan penting membuat layanan vital hampir lumpuh.
Dalam pernyataan resmi Minggu malam, pihak kota menegaskan bahwa krisis bahan bakar telah melumpuhkan infrastruktur utama, termasuk sumur air dan stasiun pengolahan limbah.. Ketidakmampuan mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing-puing semakin memperparah kondisi kemanusiaan, mengancam kelangsungan layanan dasar.
Meski berhasil mengamankan 70.000 liter solar, jumlah ini hanya cukup untuk 15 hari dengan konsumsi 5.000 liter per hari. Akibatnya, beberapa sumur air terpaksa ditutup, membahayakan akses air bersih bagi ribuan keluarga. Tim kota juga kesulitan membersihkan puing-puing dan membuka jalan, memperburuk kondisi warga.
Krisis ini semakin diperparah oleh blokade pasukan pendudukan Israel terhadap masuknya alat berat ke Gaza, menghambat upaya pemulihan infrastruktur dan mobilitas di area permukiman serta komersial. Dengan sumber daya yang makin menipis, pekerja kota beroperasi dengan kapasitas minimal untuk menjaga layanan penting tetap berjalan.
Pada 19 Januari 2025, gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina mulai berlaku setelah 471 hari perang genosida yang menewaskan lebih dari 47.000 orang, menyebabkan ribuan orang hilang dan terluka, serta menghancurkan infrastruktur dan kawasan pemukiman secara luas, menciptakan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.