
UNICEF: Anak-Anak Gaza Masih Terjebak dalam Krisis Kemanusiaan Akut
05 Mar 2025 - Berita
Badan Anak-anak PBB (UNICEF) kembali memperingatkan bahwa anak-anak di Jalur Gaza masih berada di pusat krisis kemanusiaan yang semakin memburuk, dengan akses terbatas terhadap kebutuhan dasar meskipun konflik aktif telah mereda.
Juru bicara UNICEF, Tess Ingram, yang baru saja menyelesaikan kunjungan dua minggu ke Gaza, menyampaikan kondisi mengerikan yang dialami anak-anak di wilayah tersebut. Banyak dari mereka masih tinggal di reruntuhan rumah tanpa perlindungan memadai, menghadapi cuaca ekstrem, serta kekurangan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
“Meskipun bom dan peluru mungkin telah berhenti, krisis ini masih jauh dari selesai,” ujar Ingram. “Anak-anak di Gaza terus menderita dengan kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.”
Selain ancaman fisik, UNICEF juga menyoroti dampak psikologis yang menghancurkan akibat serangan militer Israel selama 14 bulan. Sebuah studi yang dilakukan oleh LSM lokal bersama War Child Alliance yang berbasis di London mengungkap data mencengangkan tentang trauma yang dialami anak-anak Gaza:
- 96% anak percaya bahwa mereka akan segera mati,
- 49% menyatakan keinginan untuk mati,
- 92% merasa sulit menerima kenyataan,
- 79% mengalami mimpi buruk berulang,
- 73% menunjukkan gejala agresi.
Survei ini melibatkan 504 anak dari keluarga yang memiliki anggota dengan disabilitas, cedera, atau kehilangan pengasuh utama. Temuan ini menegaskan betapa parahnya dampak emosional dan psikologis yang diderita generasi muda Gaza.
UNICEF menegaskan bahwa kebutuhan kemanusiaan dalam skala besar tetap menjadi tantangan utama, dan meskipun peringatan telah diberikan sejak akhir 2024, bantuan yang masuk masih jauh dari cukup. Ribuan anak Gaza terus menghadapi risiko kekurangan gizi, penyakit, dan trauma berkepanjangan tanpa solusi nyata di depan mata.