Warga Rafah Perlu 40.000 Tenda

Warga Rafah Perlu 40.000 Tenda

05 Mar 2025 - Berita

Walikota Rafah, Ahmed Al-Sufi, telah mengeluarkan permohonan mendesak kepada organisasi internasional dan otoritas terkait untuk intervensi segera guna menyediakan 40.000 tenda dan unit tempat berlindung. Permintaan ini muncul saat ribuan penduduk Rafah kehilangan tempat tinggal menyusul hancurnya rumah mereka akibat serangan Israel.


Dalam pernyataan pers pada hari Kamis (6/2), Al-Sufi menggambarkan situasi kemanusiaan di Rafah sebagai bencana. Puluhan ribu warga yang mengungsi terpaksa tidur di tempat terbuka dalam kondisi cuaca buruk, menghadapi hujan lebat dan angin kencang yang semakin memperburuk penderitaan mereka dan menghancurkan tenda-tenda darurat tempat mereka berlindung.


Menurut penilaian awal, sekitar 90% unit perumahan di Rafah telah hancur, dengan sekitar 52.000 rumah mengalami berbagai tingkat kerusakan. Al-Sufi menekankan bahwa Rafah, yang kini menjadi kota yang dilanda bencana, tidak dapat lagi menampung penduduknya yang mengungsi tanpa solusi perumahan yang mendesak dan berkelanjutan. Ia menekankan perlunya tindakan internasional segera untuk mencegah penderitaan lebih lanjut, termasuk risiko tunawisma, kelaparan, dan penyebaran penyakit.


Walikota Rafah mendesak PBB, organisasi kemanusiaan, dan badan-badan internasional untuk menyediakan “setidaknya kebutuhan pokok minimum untuk kehidupan yang bermartabat sebelum bencana berubah menjadi tragedi yang tidak dapat dikendalikan.”

“Masyarakat internasional harus segera bertindak untuk mengamankan 40.000 tenda dan tempat berteduh bagi warga Palestina yang mengungsi di kota tersebut, yang kehilangan tempat tinggal akibat pendudukan Israel,” tambahnya.

“Rafah sedang sekarat, dan keterlambatan dalam memberikan respons merupakan hukuman mati bagi ribuan keluarga yang telah kehilangan segalanya.”


Menurut kantor media pemerintah Gaza, tentara Israel telah menghancurkan hampir 88% infrastruktur Gaza selama perang Israel, termasuk rumah, fasilitas vital, dan layanan publik.

Perang genosida Israel di Gaza, yang telah menghancurkan daerah kantong itu dan menewaskan hampir 47.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, berakhir pada tanggal 19 Januari ketika perjanjian gencatan senjata mulai berlaku.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!