WHO: 900 Pasien di Gaza Meninggal Saat Menunggu Evakuasi Medis
18 Nov 2025 - Berita
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan keras atas memburuknya krisis kesehatan di Jalur Gaza, melaporkan bahwa lebih dari 900 pasien telah meninggal dalam beberapa bulan terakhir saat menunggu izin untuk meninggalkan daerah kantong itu untuk evakuasi medis.
Sebanyak 16.500 pasien lainnya masih berada dalam daftar tunggu, termasuk 4.000 anak-anak yang sangat membutuhkan perawatan untuk menyelamatkan nyawa.
Organisasi tersebut menyatakan bahwa penundaan evakuasi medis "sama saja dengan hukuman mati" bagi pasien yang sakit kritis.
Mereka menekankan bahwa penutupan perbatasan yang terus berlanjut dan pembatasan pergerakan pasien mempercepat runtuhnya sistem kesehatan Gaza yang sudah hancur.
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pembukaan segera semua penyeberangan dan akses medis dan kemanusiaan tanpa batasan masuk dan keluar Gaza.
Menyelamatkan ribuan nyawa, katanya, memerlukan penyingkiran semua hambatan yang menghalangi pasien mendapatkan akses pengobatan.
Menurut WHO, badan tersebut telah melaksanakan 119 misi evakuasi medis sejak Mei 2024, yang memungkinkan 8.000 pasien, termasuk 5.500 anak-anak, menerima perawatan di luar negeri.
Namun, upaya-upaya ini masih jauh dari memenuhi jumlah kasus kritis yang terus meningkat pesat dan membutuhkan pemindahan segera.
Di dalam Gaza, rumah sakit berfungsi kurang dari setengah kapasitas operasinya karena kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan peralatan penting yang parah.
Kekurangan tersebut melumpuhkan kemampuan mereka untuk menangani kondisi darurat dan kronis.
WHO mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan mitra internasional dan lokal untuk membantu membangun kembali sistem kesehatan Gaza, yang telah mengalami kerusakan besar selama perang.
Ditekankannya bahwa dukungan internasional kini menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut.