Israel Teror Kolektif Keluarga Tawanan yang Dibebaskan

Israel Teror Kolektif Keluarga Tawanan yang Dibebaskan

13 Nov 2025 - Berita

Ketua Klub Tawanan Palestina, Abdullah al-Zaghari, mengatakan pada hari Rabu bahwa penjajah Israel terus mencegah puluhan keluarga tahanan Palestina yang dibebaskan yang dideportasi ke Mesir untuk bepergian sebagai bagian dari kebijakan hukuman kolektif yang sistematis.

Dalam pernyataan pers yang dipublikasikan di Telegram, al-Zaghari menjelaskan bahwa sejumlah tahanan yang dideportasi di Mesir menderita kondisi kesehatan yang sangat sulit dan sangat membutuhkan perawatan medis berkelanjutan serta kehadiran keluarga di sisi mereka.

Ia merujuk pada kasus Abdul Rahman Salah (71 tahun), tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel, yang telah menghabiskan 23 tahun di penjara-penjara Israel dan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan awal tahun ini. Al-Zaghari mencatat bahwa Salah telah dirawat di rumah sakit di Mesir sejak pembebasannya dan masih dalam kondisi kritis.

Al-Zaghari menekankan bahwa “pendudukan tidak puas dengan penyiksaan tahanan dan perampasan hak-hak keluarga mereka selama bertahun-tahun di dalam tahanan, tetapi melanjutkan kebijakan pembalasannya setelah pembebasan mereka, dengan menggunakan larangan bepergian terhadap keluarga mereka sebagai alat hukuman dan kontrol tambahan.”

Ia juga merujuk pada kasus tahanan bebas yang gugur syahid, Mo'tasem Raddad, yang meninggal tak lama setelah dibebaskan dan dideportasi ke Mesir, dan mencatat bahwa keluarganya tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepadanya atau bertemu dengannya bahkan di saat-saat terakhirnya.

Al-Zaghari mengimbau semua pihak terkait untuk “melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk mengakhiri kebijakan hukuman kolektif yang menargetkan sebagian besar tahanan yang dibebaskan dan dideportasi dengan menolak hak keluarga mereka untuk bepergian dan bersatu kembali dengan mereka.”

Ia lebih lanjut mencatat bahwa beberapa masalah terkait nasib orang-orang yang dideportasi, khususnya mereka yang berada di Mesir, masih belum jelas, termasuk kemungkinan menerima mereka di negara lain untuk pemukiman permanen.

Al-Zaghari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mesir, yang terus menampung dan menerima puluhan tahanan Palestina yang dibebaskan.

Menurut Klub Tahanan Palestina, Israel telah mendeportasi 383 tahanan yang dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran awal tahun ini, yang semuanya diterima oleh Mesir, tempat sebagian besar dari mereka tinggal sejak pembebasan mereka.

Klub tersebut juga mencatat bahwa otoritas Israel terus melakukan pelanggaran terhadap tahanan Palestina melalui berbagai tindakan, termasuk penahanan administratif, yang kini telah mencapai 3.544 tahanan, di samping penahanan 400 anak di bawah umur yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!