Sebanyak 183 tawanan Palestina dijadwalkan dibebaskan pada Sabtu dalam pertukaran tawanan keempat yang ditahan di Gaza, menurut pernyataan terbaru dari Kantor Media Tawanan Palestina.

Di antara mereka, 18 tawanan menjalani hukuman seumur hidup, 54 orang menjalani hukuman jangka panjang, sementara 111 lainnya berasal dari Jalur Gaza dan ditangkap pasca-7 Oktober 2023.

Juru bicara Masyarakat Tawanan Palestina, Amani Sarahneh, mengonfirmasi revisi jumlah tawanan yang akan dibebaskan, meningkat dari pengumuman awal sebanyak 90 orang.

Pada Kamis sebelumnya, Hamas telah membebaskan tiga warga Israel dan lima tawanan Thailand. Sebagai balasan, Israel membebaskan 110 tawanan Palestina, meskipun sempat menunda proses pembebasan akibat kerumunan yang menyerbu salah satu titik serah terima tawanan.

Diskusi lebih lanjut mengenai fase kedua gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai pada 1 Maret masih berlangsung. Fase ini bertujuan untuk membebaskan lebih dari 60 tawanan tambahan, termasuk pria dalam usia wajib militer, serta memungkinkan penarikan penuh militer Israel dari Gaza.

Jika rencana ini berhasil, konflik di Gaza dapat berakhir secara resmi dan membuka jalan bagi negosiasi rekonstruksi wilayah tersebut

.

Sementara itu, operasi militer Israel terus berlangsung di Jenin dan Tulkarem, Tepi Barat. Pasukan pendudukan juga dilaporkan menyerbu beberapa kota lain, termasuk Nablus, Hebron, dan Ramallah.