Borrell: Setengah Bom yang Jatuh di Gaza Berasal dari Eropa

Borrell: Setengah Bom yang Jatuh di Gaza Berasal dari Eropa

10 May 2025 - Berita

Mantan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, secara terbuka mengecam peran Eropa dalam genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, dengan menyatakan bahwa separuh dari bom yang menghujani Gaza berasal dari negara-negara Eropa. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato saat menerima Penghargaan Eropa Carlos V di Biara Yuste, Spanyol.

“Israel melakukan genosida di Gaza,” tegas Borrell di hadapan hadirin. “Dan setengah dari bom yang menewaskan warga sipil berasal dari kami.” Ia menuduh negara-negara anggota Uni Eropa terus mengekspor senjata ke penjajah Israel dan gagal menggunakan kekuatan diplomatik untuk menghentikan pembantaian.

Borrell menyebut kekerasan yang terjadi sebagai “pembersihan etnis terbesar sejak Perang Dunia II.” Ia menyoroti ambisi Israel yang ingin menjadikan Gaza “resor wisata” setelah mengusir seluruh penduduknya—merujuk pada wacana pemukiman ulang warga Palestina ke negara-negara tetangga yang didukung oleh Donald Trump.

Ia menambahkan bahwa Uni Eropa gagal memenuhi tanggung jawab moral dan politiknya, memilih diam dan pasif meski kejahatan perang berlangsung secara terang-terangan. Menurutnya, Eropa kini ikut bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan di Gaza karena membiarkan penjajahan dan pembantaian berlangsung dengan senjata buatan mereka.

Borrell juga mengangkat alternatif damai yang digagas oleh negara-negara Arab seperti Mesir dan Liga Arab, yakni rencana rekonstruksi Gaza senilai $53 miliar tanpa pengusiran paksa warga Palestina. Namun, rencana ini ditolak oleh Israel dan Amerika Serikat yang lebih memilih skema pemindahan paksa ke Mesir dan Yordania—usulan yang ditolak keras oleh dunia Arab.

Dalam konteks geopolitik yang lebih luas, Borrell memperingatkan generasi muda Eropa agar bersiap menghadapi dunia yang kian otoriter. Ia menyebut Donald Trump dan Vladimir Putin sebagai ancaman terhadap stabilitas global dan menyerukan integrasi militer dan keuangan Eropa untuk menghadapi tantangan eksternal.

Ia juga mengkritik kelambanan Eropa dalam memberikan dukungan militer kepada Ukraina pada awal invasi Rusia, menyebutnya sebagai kesalahan strategis yang menimbulkan dampak besar. Ia menegaskan bahwa tanpa kebijakan luar negeri yang tegas dan pertahanan yang solid, Eropa akan terus terseret dalam krisis.

“Diam dan tidak bertindak bukan lagi pilihan,” tutup Borrell. “Jika kita ingin tetap menjadi benua yang menjunjung tinggi nilai-nilai, kita harus bertindak seperti satu kesatuan.”

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!