Pemerintah Israel telah mengalihkan dana sebesar 9 juta shekel (sekitar $2,4 juta) yang semula dialokasikan untuk layanan kesehatan di komunitas Badui Palestina, guna mendanai operasi pembongkaran rumah-rumah mereka. Dana tersebut dialihkan ke Unit Yoav, satuan polisi yang bertugas menegakkan perintah pembongkaran dan melindungi kru pembongkaran di wilayah Negev/Naqab. 

Langkah ini menuai kecaman dari kelompok hak asasi manusia dan komunitas internasional, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi sistematis terhadap warga Badui Palestina. Pengalihan dana kesehatan untuk membiayai pembongkaran rumah dianggap memperburuk kondisi kehidupan komunitas yang sudah terpinggirkan.

Menurut laporan Amnesty International, lebih dari 300 warga Badui Palestina menghadapi pengusiran paksa setelah pembongkaran massal rumah-rumah di Wadi al-Khalil, sebuah desa yang tidak diakui secara resmi di Negev/Naqab. Pembongkaran ini dilakukan tanpa konsultasi atau kompensasi yang memadai, menyoroti perlunya pembongkaran sistem apartheid yang diterapkan oleh Israel. 

Komunitas Badui Palestina di Negev/Naqab telah lama menghadapi tantangan, termasuk kurangnya pengakuan resmi atas desa-desa mereka, akses terbatas ke layanan dasar, dan ancaman pembongkaran rumah. Pengalihan dana kesehatan untuk mendanai pembongkaran rumah semakin memperburuk ketidakadilan yang mereka alami.