Pasukan Penjajah Israel di Jalur Gaza telah mencapai tingkat kebrutalan baru yang menghancurkan, dengan sumber-sumber medis mengonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang telah tewas atau dilaporkan hilang sejak fajar pada hari Jumat. Jumlah korban tewas dalam dua hari kini mencapai 250, sementara tentara Israel mengintensifkan operasinya di seluruh wilayah yang terkepung.

Menurut sumber medis, 75 warga Palestina tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan Israel sejak Jumat pagi, 55 di antaranya di Jalur Gaza utara. Daerah Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabalia dibombardir dengan hebat, dengan beberapa serangan menghantam daerah pemukiman padat penduduk.

Serangan tersebut telah menargetkan rumah-rumah penduduk di kamp pengungsi Beit Lahia dan Jabalia di Jalur Gaza utara sejak fajar hari ini.

Dalam salah satu insiden yang paling mengerikan, tentara Israel menembaki warga sipil yang mengungsi saat mereka melarikan diri setelah dipaksa mengungsi dari wilayah barat Beit Lahia. Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian terhadap orang-orang yang mengungsi; tembakan artileri menargetkan warga sipil yang sedang dalam perjalanan.

Tim pertahanan sipil dan ambulans terlihat berusaha keras menyelamatkan korban luka dan mengevakuasi jenazah di tengah minimnya peralatan. Di dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, foto-foto memperlihatkan jenazah-jenazah bertumpuk di tanah, yang menjadi saksi skala tragedi tersebut.

Pertahanan Sipil melaporkan bahwa sebuah rumah dua lantai di Jabalia rata dengan tanah, dengan seluruh penghuninya terkubur di bawahnya. "Tidak ada tanda-tanda keberadaan mereka," kata mereka.