Melanggar perjanjian gencatan senjata, Israel memblokir bantuan

Melanggar perjanjian gencatan senjata, Israel memblokir bantuan

05 Mar 2025 - Berita

Pihak berwenang setempat di Jalur Gaza telah meminta para donatur dan organisasi kemanusiaan untuk memprioritaskan pengiriman tenda dan tempat tinggal sementara bagi ribuan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat pemboman Israel.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kantor Media Pemerintah Gaza memperingatkan bahwa keluarga-keluarga yang mengungsi mengalami kondisi musim dingin yang keras tanpa tempat berlindung. “Mendapatkan tempat berlindung telah menjadi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan tidak dapat ditunda. Ini adalah kebutuhan yang paling mendesak saat ini,” kata kantor tersebut.

Kantor tersebut mendesak Organisasi Amal Hashemite Yordania, yang telah mengoordinasikan upaya bantuan, untuk menyertakan tenda dalam pengiriman mendatang di samping makanan dan kebutuhan pokok lainnya.


Setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas bulan lalu, ratusan ribu warga Palestina kembali ke Gaza utara, hanya untuk mendapati rumah mereka hancur menjadi puing-puing. Seluruh lingkungan di Kota Gaza, serta kota-kota seperti Jabalia dan Beit Hanoon, telah dihancurkan oleh serangan udara Israel.


Pihak berwenang Gaza menyebut bahwa Israel menghalangi masuknya bantuan, dengan tuduhan bahwa negara tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Menurut Kantor Media Pemerintah, perjanjian tersebut menetapkan bahwa 60.000 trailer dan 200.000 tenda harus diizinkan masuk ke Gaza untuk menampung para pengungsi, beserta peralatan untuk membersihkan puing-puing.


"Namun pendudukan Israel menimbulkan hambatan dan menunda pelaksanaan perjanjian, sehingga meningkatkan krisis kemanusiaan dan penderitaan warga sipil di Jalur Gaza," demikian pernyataan kantor tersebut, yang memperingatkan adanya "implikasi yang berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya."


Pada hari Selasa, pejabat Program Pangan Dunia Antoine Renard mengakui adanya peningkatan pengiriman bantuan ke Gaza namun mengindikasikan bahwa beberapa pembatasan Israel masih berlaku, khususnya pada barang-barang yang diklasifikasikan sebagai “penggunaan ganda” dengan potensi aplikasi militer.

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 62.000 warga Palestina, termasuk ribuan orang yang masih hilang dan diduga tewas.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!