Seorang pekerja asal Gaza berusia 34 tahun meninggal dunia dalam tahanan militer Israel, menambah daftar panjang warga Palestina yang gugur di penjara sejak serangan Israel ke Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023. Dengan kasus terbaru ini, jumlah tahanan Palestina yang meninggal dunia sejak saat itu mencapai 60 orang, termasuk 39 berasal dari Gaza.

Pekerja tersebut ditangkap oleh pasukan Israel pada 7 Oktober 2023 dan dilaporkan mengalami luka-luka saat penangkapan. Ia awalnya ditahan di Penjara Ayalon sebelum akhirnya dipindahkan ke Pusat Medis Shamir di tenggara Tel Aviv. Pihak medis kemudian menyatakan ia telah meninggal dunia di fasilitas tersebut.

Data menunjukkan bahwa sejak awal penjajahan Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza pada tahun 1967, setidaknya 297 warga Palestina telah meninggal dunia dalam sistem penahanan Israel. Peningkatan jumlah kematian dalam penjara ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan organisasi hak asasi manusia.

Berbagai kelompok pembela hak tahanan Palestina menuduh otoritas Israel melakukan penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi, dan pengabaian medis terhadap para tahanan, khususnya mereka yang berasal dari Gaza. Mereka mendesak dilakukannya penyelidikan internasional secara independen dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi tahanan Palestina dari pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlangsung.