
Pembunuh Hind Rajab Ditemukan
04 May 2025 - Berita
Komandan 401 Israel, Letkol Beni Aharon, diidentifikasi oleh Hind Rajab Foundation sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Hind Rajab, seorang gadis Palestina berusia enam tahun, dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza pada 29 Januari 2024. Organisasi tersebut telah mengajukan pengaduan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Aharon.
Insiden tragis ini terjadi saat Hind dan keluarganya mencoba melarikan diri dari Kota Gaza. Kendaraan mereka dihujani tembakan oleh tank Israel di wilayah Tal al-Hawa, menewaskan enam anggota keluarga Hind dan meninggalkan Hind terjebak di dalam mobil. Selama beberapa jam, Hind melakukan panggilan darurat yang memilukan, memohon pertolongan. Namun, ketika ambulans dari Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dikirim untuk menyelamatkannya, kendaraan tersebut juga diserang, menewaskan dua paramedis di dalamnya.
Investigasi oleh Forensic Architecture, bekerja sama dengan Al Jazeera dan organisasi Earshot, mengungkapkan bahwa kendaraan keluarga Hind dihantam oleh 355 peluru, dengan sebagian besar tembakan berasal dari sisi kanan kendaraan. Analisis juga menunjukkan bahwa tembakan berasal dari jarak dekat, antara 13 hingga 23 meter, dan kemungkinan besar dilakukan oleh tank Merkava milik Israel.
Pihak militer Israel awalnya membantah kehadiran pasukannya di area tersebut pada saat kejadian. Namun, analisis citra satelit dan rekaman audio yang dilakukan oleh unit investigasi Al Jazeera menunjukkan keberadaan setidaknya tiga tank Israel dalam jarak 270 meter dari lokasi kendaraan keluarga Hind, dengan meriam mengarah langsung ke mobil tersebut.
Kematian Hind Rajab memicu kecaman internasional dan memperkuat seruan untuk akuntabilitas atas tindakan militer Israel di Gaza. Pemerintah Amerika Serikat telah meminta Israel untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini dan menuntut pertanggungjawaban yang sesuai.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak militer Israel atau Letnan Kolonel Beni Aharon terkait tuduhan tersebut.