B'Tselem: Israel Gunakan Kekerasan Pemukim untuk Mengusir Warga Palestina

B'Tselem: Israel Gunakan Kekerasan Pemukim untuk Mengusir Warga Palestina

05 Mar 2025 - Berita

Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem menuduh Israel mendukung dan mendukung kekerasan pemukim untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka.

Organisasi tersebut memperingatkan bahwa serangan-serangan ini bukanlah insiden yang berdiri sendiri, tetapi bagian dari upaya sistematis untuk mengusir paksa masyarakat Palestina.

Dalam contoh yang mengerikan, B'Tselem membagikan rekaman di media sosial yang menunjukkan pemukim Israel membakar masjid dan traktor di komunitas Badui Arab Al-Malehat, barat laut Jericho.

Serangan yang dilancarkan Minggu dini hari itu merupakan satu dari ribuan serangan yang menimpa komunitas Palestina dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman Palestina, pemukim Israel melancarkan 2.971 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat pada tahun 2024 saja.

Tindakan kekerasan ini telah menewaskan sepuluh warga Palestina dan menghancurkan lebih dari 14.000 pohon, yang semakin melumpuhkan mata pencaharian di wilayah yang diduduki.

Seiring meningkatnya kekerasan pemukim, demikian pula jumlah pemukiman ilegal Israel. Komisi tersebut melaporkan bahwa pada akhir tahun 2024, sekitar 770.000 pemukim Israel tinggal di Tepi Barat, tersebar di 180 pemukiman dan 256 pos terdepan.

Banyak dari pos terdepan ini, 138 di antaranya merupakan lokasi pertanian atau penggembalaan, dibangun tanpa izin resmi tetapi terus diperluas di bawah perlindungan militer Israel.

Meningkatnya kekerasan pemukim terjadi dengan latar belakang perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang selanjutnya mengintensifkan operasi militer di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Selain itu, selama minggu pertamanya menjabat, Presiden AS Donald Trump membatalkan sanksi terhadap lebih dari 30 pemukim dan kelompok ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, yang memicu ketegangan dengan warga Palestina yang takut akan 'lebih banyak kejahatan' oleh para pemukim.

Sejak perang dimulai, lebih dari 900 warga Palestina telah terbunuh, hampir 6.700 terluka, dan sekitar 14.300 ditangkap, menurut angka resmi.

Dengan dukungan AS yang tak tergoyahkan, Israel telah melancarkan serangan tanpa henti ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Hingga 19 Januari 2025, serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 159.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Sementara itu, lebih dari 14.000 orang masih hilang, menjadikan krisis ini salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.

Saat kekerasan meningkat dan pengungsian bertambah, pertanyaannya tetap: Berapa lama lagi dunia akan menutup mata?


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!