Hamas: Israel Blokade Bantuan, Langgar Gencatan Senjata

Hamas: Israel Blokade Bantuan, Langgar Gencatan Senjata

05 Mar 2025 - Berita

Hamas menuding Israel sengaja menghambat masuknya pasokan vital ke Jalur Gaza, melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati. Hamas menilai tindakan ini selaras dengan kebijakan pemerintahan baru AS yang berencana mengusir warga Palestina dari Gaza.


Dalam pernyataan resmi pada Minggu, juru bicara Hamas, Hazem Qasem, mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena menolak mengizinkan masuknya rumah mobil dan alat berat untuk membersihkan puing-puing. Qasem menegaskan bahwa keputusan Netanyahu melanggar ketentuan gencatan senjata dan mencerminkan dukungan Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan agresif Israel.


Qasem juga mengkritik perubahan sikap Washington, mengingat kesepakatan gencatan senjata awalnya ditengahi di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden. “Tidak masuk akal untuk membicarakan perubahan atau modifikasi ketika semuanya seharusnya berjalan sesuai dengan kesepakatan,” ujarnya.


Ia mendesak Trump untuk mengalihkan fokusnya dari sekadar menekan Hamas agar membebaskan tawanan Israel, menjadi menekan Israel agar mematuhi perjanjian yang telah disepakati. "Alih-alih membuat ancaman, Trump seharusnya memaksa Israel untuk menghormati perjanjian tersebut," tambahnya.


Netanyahu sendiri merespons dengan kembali menggaungkan ancaman Trump bahwa "gerbang neraka akan terbuka" jika Hamas tidak membebaskan tawanan Israel yang tersisa. Sementara itu, meski pembicaraan keamanan terus berlangsung, Netanyahu tetap menolak mengizinkan masuknya rumah mobil dan alat berat ke Gaza, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.


Selama 15 bulan agresi Israel, 70 persen bangunan di Gaza telah hancur, menyebabkan sebagian besar warga kehilangan tempat tinggal. Namun, Israel terus menutup akses masuk bagi bantuan tempat tinggal, termasuk puluhan ribu rumah mobil yang masih tertahan di perlintasan Rafah, Mesir, menunggu izin Israel untuk masuk.


Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel seharusnya mengizinkan masuknya 60.000 rumah mobil dan 200.000 tenda ke Gaza. Namun hingga kini, hanya 20.000 tenda yang diizinkan masuk, sementara tidak ada satu pun rumah mobil yang diberikan akses.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!