Hamas tingkatkan operasi perlawanan, hancurkan narasi 'kemenangan palsu' Netanyahu

Hamas tingkatkan operasi perlawanan, hancurkan narasi 'kemenangan palsu' Netanyahu

09 Jun 2025 - Berita

Gerakan Hamas menegaskan bahwa perang yang terus mereka lancarkan terhadap pasukan Israel merupakan respons langsung atas kampanye genosida terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza. Dalam pernyataan resmi pada Minggu (30/6), Hamas menyebut taktik perlawanan mereka terus berkembang dan tetap menimbulkan kerugian signifikan bagi militer Israel. Mereka juga memperingatkan bahwa meningkatnya agresi Israel membahayakan nyawa para tawanan yang ditahan di Gaza dan memperburuk kegagalan strategis Tel Aviv.

Hamas menyatakan bahwa satu-satunya solusi realistis adalah melalui kesepakatan komprehensif—sebuah jalan yang, menurut mereka, terus ditolak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. “Viktori absolut yang digembar-gemborkan Netanyahu hanyalah ilusi untuk menyesatkan rakyatnya,” kata Hamas. Mereka memperkirakan bahwa perang yang tak berujung ini justru akan berujung pada kejatuhan politik dan pribadi Netanyahu, menyusul runtuhnya harapan akan kemenangan cepat.

Pada Sabtu sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengklaim telah membunuh dan melukai enam tentara Israel lewat jebakan terowongan di Khan Yunis, Gaza selatan. Operasi ini disebut sebagai bagian dari serangkaian penyergapan terhadap pasukan Israel. Namun, Hamas dan berbagai faksi Palestina menuduh militer Israel menyembunyikan jumlah sebenarnya korban mereka, dengan menutup informasi demi alasan keamanan nasional dan menjaga moral publik—praktik yang telah lama dikritik oleh pengamat internasional karena membatasi verifikasi independen.

Hamas kembali menekankan bahwa mereka menghadapi perang eksistensial yang didukung penuh oleh Amerika Serikat. Sementara itu, hampir 54.880 warga Palestina—sebagian besar wanita dan anak-anak—dilaporkan tewas dalam serangan Israel yang menargetkan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan sekolah, yang melanggar hukum internasional. Israel kini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), dan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Yoav Gallant telah dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), menandai tekanan hukum global yang belum pernah terjadi sebelumnya atas aksi-aksi militer di Gaza.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!