
Israel Bunuh 22 warga Palestina dalam 2 pembantaian baru di Gaza
13 Jul 2025 - Berita
Pasukan penjajah Israel (IDF) membantai pagi ini (13/7) di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina, termasuk 7 anak-anak, dan melukai 16 lainnya.
Serangan Israel menargetkan titik distribusi air di daerah “Kamp Baru” di barat laut Al-Nuseirat ketika anak-anak sedang berkumpul untuk mendapatkan air.
Menurut Rumah Sakit Al-Awda di Al-Nuseirat, jenazah para martir dan puluhan warga sipil yang terluka, sebagian besar adalah anak-anak, dibawa setelah serangan udara menghantam lokasi tempat warga sipil berkumpul untuk mengisi air, di tengah krisis kemanusiaan yang mengerikan di daerah kantong yang terkepung itu.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal langsung ke arah kerumunan, yang mengakibatkan banyak korban dalam hitungan detik.
Dalam serangan terpisah, pesawat tempur Israel mengebom pasar terbuka yang ramai di persimpangan Al-Samer di lingkungan Al-Daraj, pusat Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai sekitar 30 lainnya dengan tingkat luka yang bervariasi.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 139 warga Palestina, termasuk lima mayat yang ditemukan dari bawah reruntuhan, dan 425 luka-luka tercatat di rumah sakit di seluruh Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung dan intensif.
Kementerian tersebut mengonfirmasi bahwa tim darurat dan pertahanan sipil menghadapi tantangan berat dalam menjangkau para korban karena pemboman yang tiada henti dan runtuhnya infrastruktur.
Pembantaian Israel meningkatkan jumlah korban tewas akibat genosida Israel di Gaza, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, menjadi 58.026 martir dan 138.520 luka-luka. Sejak 18 Maret 2025, jumlah korban tewas telah mencapai 7.450 martir dan 26.479 luka-luka.
Serangan mematikan itu terjadi di tengah meningkatnya kejahatan Israel dan tidak adanya prospek gencatan senjata, sementara organisasi internasional memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza.