
Israel Langgar Gencatan Senjata, Warga Gaza yang Gugur Bertambah
05 Mar 2025 - Berita
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Selasa bahwa delapan orang yang sebelumnya dilaporkan hilang selama konflik telah menerima jenazah dan jasad mereka yang dikirim ke rumah sakit di Gaza dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban tewas bertambah lagi ketika tiga warga yang terluka meninggal karena luka-luka yang diderita selama perang.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa kematian terbaru ini menjadikan jumlah total orang yang tewas sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023 menjadi 48.219 dan jumlah yang terluka menjadi 111.665.
Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina tewas dan seorang lainnya luka parah ketika pasukan pendudukan Israel (IOF) melepaskan tembakan di beberapa wilayah Rafah, selatan Gaza. Pada Selasa malam, IOF menembak dan melukai dua warga Palestina lainnya di wilayah garasi timur Rafah, sumber-sumber lokal mengonfirmasi.
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, pasukan Israel terus melancarkan serangan. Dr. Munir Al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, melaporkan bahwa sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari 2025, 118 warga Palestina telah tewas dan 822 lainnya terluka akibat tembakan Israel.
Direktur Kantor Media Pemerintah, Ismail Thawabta, juga mengungkapkan bahwa IOF telah melanggar gencatan senjata sebanyak 265 kali, termasuk dengan melakukan serangan, menembak warga sipil, menghancurkan rumah, dan gagal mengikuti prosedur kemanusiaan. Ia juga mencontohkan penolakan izin pembangunan kembali rumah sakit dan pusat pertahanan sipil, larangan masuknya alat-alat pertahanan sipil dan ambulans, alat-alat dan perlengkapan medis, larangan masuknya tenda-tenda dan karavan, serta tidak diperbolehkannya pengoperasian pembangkit listrik dan dimulainya rehabilitasinya.
“Semua itu telah disepakati dan tertuang dalam protokol kemanusiaan yang bersumber dari keputusan gencatan senjata, yang mana pendudukan berjanji untuk mematuhinya, namun mereka mengingkarinya, menunda-nunda, dan belum mematuhinya,” ungkapnya.