
Kejam, Israel Bunuh Israel Pemuda Gaza yang Bawa Makanan untuk Keluarga
22 May 2025 - Berita
Lagi-lagi Israel pertontonkan aksi brutal, tentara Israel menargetkan drone ke arah warga sipil tak bersenjata, seorang pemuda Palestina gugur seketika pagi ini (21/6) di lingkungan Shuja'iyya, sebelah timur Kota Gaza, saat membawa makanan pulang untuk keluarganya. Ia dihantam rudal dari drone pengintai milik Israel hanya beberapa langkah dari rumahnya.
Rekaman video yang merekam detik-detik pembunuhan itu menunjukkan dengan jelas bahwa korban tidak membawa senjata, hanya sekantong perbekalan. Serangan itu merobek tubuhnya hingga tak dikenali, menjadi simbol nyata betapa tindakan bertahan hidup pun kini berujung maut di bawah teror penjajahan Israel.
Pembunuhan terang-terangan ini menambah panjang daftar kekejaman yang dilakukan militer Israel terhadap penduduk Gaza, yang setiap harinya menghadapi ancaman kematian bahkan saat mencari air, roti, atau obat untuk keluarga mereka. Tidak ada pertempuran. Tidak ada perlawanan. Hanya warga sipil yang dibantai tanpa ampun.
Shuja'iyya, tempat insiden ini terjadi, telah menjadi salah satu wilayah paling hancur sejak agresi besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023. Daerah ini dibombardir secara intensif, mengakibatkan kehancuran total, pengungsian massal, dan runtuhnya layanan darurat. Petugas medis kesulitan menjangkau korban karena gempuran tanpa henti dan blokade jalan oleh militer Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 175.000 warga Palestina telah tewas atau terluka—sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 11.000 orang masih hilang, diyakini tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan.
Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional menggambarkan situasi di Gaza sebagai bencana kemanusiaan total, dengan kelaparan, kehancuran fasilitas medis, dan pemadaman listrik menyelimuti wilayah itu. Namun, meski berbagai peringatan telah disuarakan oleh dunia internasional, Israel terus menggempur Gaza dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, yang hingga kini belum mengambil langkah konkret untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung.
Pembunuhan terhadap pemuda tak bersenjata ini bukan insiden terisolasi, ini adalah bagian dari strategi sistematis penjajahan yang mengabaikan hukum internasional, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan paling mendasar. Dunia menyaksikan, namun Gaza terus berdarah.