
Netanyahu Bohong Lagi, Hanya Izinkan 5 Truk Bantuan Masuk Gaza Setelah Alexander Dibebaskan
21 May 2025 - Berita
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding mengingkari janji kepada utusan AS Steven Witkoff untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah pembebasan tentara AS-Israel Edan Alexander oleh Hamas. Alih-alih mengalirkan bantuan, Israel hanya mengizinkan lima truk bantuan masuk, jauh dari kebutuhan mendesak yang diperkirakan mencapai 500 truk per hari.
Janji Netanyahu itu sebelumnya disampaikan langsung kepada Witkoff dan Adam Boehler, yang kemudian menyampaikannya kepada pihak Hamas sebagai bagian dari kesepakatan informal pembebasan Alexander. Namun, setelah pembebasan dilakukan, janji bantuan tersebut tidak ditepati.
Kebohongan ini dikonfirmasi oleh Dr. Basem Naim, pejabat senior Hamas, dalam wawancara dengan Drop Site News. “Witkoff secara pribadi meyakinkan kami bahwa bantuan akan segera dilanjutkan. Tapi Netanyahu mengingkari,” tegas Naim.
Netanyahu disebut telah memberikan komitmen eksplisit bahwa Israel akan membuka jalur bantuan sebagai imbalan atas pembebasan Alexander, prajurit pertama yang dibebaskan oleh Hamas sejak agresi dimulai. Namun sebaliknya, justru terjadi eskalasi serangan. Sehari setelah pembebasan, Israel meluncurkan serangan udara ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, menewaskan sedikitnya 28 orang.
Pada hari Minggu, Israel mengumumkan izin untuk sembilan truk bantuan. Namun hanya lima yang benar-benar diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza mengecamnya sebagai “ejekan” terhadap krisis kemanusiaan yang menghancurkan wilayah tersebut.
Blokade total masih berlangsung. Fasilitas medis melaporkan kehabisan bahan bakar, dan keluarga-keluarga di Gaza kini mencari rumput untuk dimakan serta meminum air yang terkontaminasi demi bertahan hidup.
Mantan Presiden Donald Trump, yang sedang berkunjung ke Uni Emirat Arab, mengakui adanya krisis kelaparan. Namun Hamas menilai komentarnya tidak berarti tanpa tindakan nyata. “Kami tidak butuh simpati, kami butuh aksi,” ujar Naim.
Sementara itu, penasihat Trump dilaporkan menyusun skema bantuan alternatif yang memotong jalur distribusi Hamas dan hanya menyalurkan bantuan ke wilayah yang dikendalikan oleh penjajah Israel. Organisasi kemanusiaan internasional mengecam rencana itu, menyebutnya sebagai upaya politisasi bantuan dan strategi yang gagal memenuhi skala kebutuhan darurat.
Apa yang terjadi pasca pembebasan Alexander tidak hanya menunjukkan kelicikan politik Israel, tetapi juga menelanjangi ketidakseriusan sekutu-sekutunya dalam menghadapi bencana kemanusiaan yang nyata. Bagi Gaza, janji yang dilanggar itu adalah pengkhianatan atas kemanusiaan.