Penjajah Israel Hancurkan 106 Rumah Palestina di Tepi Barat

Penjajah Israel Hancurkan 106 Rumah Palestina di Tepi Barat

06 May 2025 - Berita

Pasukan penjajah Israel melancarkan kampanye pembongkaran besar-besaran pada Selasa pagi, menargetkan rumah-rumah Palestina di kamp pengungsi Tulkarem dan Nur Shams di Tepi Barat utara.

Menurut Saluran Israel 14, pasukan pendudukan Israel mulai menghancurkan 106 bangunan sebagai bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung di daerah tersebut yang telah berlangsung beberapa bulan.


Gubernur Tulkarm Abdullah Kamil membenarkan bahwa 15 unit rumah dihancurkan di kamp Nur Shams saja, dan mengutuk tindakan tersebut sebagai "cerminan pola pikir sadis dan kriminal" pendudukan Israel. "Penghancuran ini bukan tentang keamanan," kata Kamil, "tetapi tentang menimbulkan penderitaan dan memaksakan pemindahan paksa."


Saksi mata melaporkan bahwa buldoser Israel menghancurkan beberapa bangunan bertingkat di lingkungan Al-Manshiya di kamp Nur Shams pada Senin sore. Pembongkaran tersebut menyusul pemberitahuan sebelumnya yang dikeluarkan oleh pasukan pendudukan Israel Kamis lalu, yang disertai dengan peta yang menyoroti bangunan yang menjadi sasaran dan dibagikan kepada Otoritas Palestina. Pada Senin malam, enam rumah tambahan ditandai untuk dihancurkan dengan dalih "tujuan militer".


Pembongkaran tersebut merupakan bagian dari operasi intensif Israel yang telah berlangsung selama 99 hari berturut-turut di Tulkarem dan 86 hari di kamp Nur Shams. Operasi tersebut meliputi penggerebekan, penangkapan, dan militerisasi wilayah permukiman, dengan buldoser dan kendaraan lapis baja yang ditempatkan di seluruh wilayah.


Korban jiwa kemanusiaan terus meningkat. Pejabat setempat melaporkan bahwa lebih dari 4.200 keluarga—lebih dari 25.000 orang—telah dipindahkan secara paksa dari kamp-kamp tersebut. Sebanyak 396 rumah telah hancur, dengan tambahan 2.573 rumah rusak sebagian. Dalam banyak kasus, bangunan tempat tinggal di sepanjang Jalan Nablus dan daerah sekitarnya telah disita dan diubah menjadi pos-pos militer Israel setelah penduduknya diusir.


Setidaknya 13 warga Palestina meninggal dunia selama serangan yang sedang berlangsung, termasuk seorang anak dan dua wanita, salah satunya sedang hamil delapan bulan. Puluhan lainnya terluka atau ditangkap.


Pejabat Palestina dan kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa skala kehancuran dan pengungsian di Tulkarem dan Nur Shams merupakan hukuman kolektif dan melanggar hukum internasional.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!