Sepekan, 14 Lansia Meninggal Kelaparan di Gaza

Sepekan, 14 Lansia Meninggal Kelaparan di Gaza

10 May 2025 - Berita

Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai proporsi yang sangat buruk, dengan kelaparan kini merenggut nyawa warga Palestina lanjut usia di bawah pengepungan Israel yang terus berlanjut, menurut laporan yang dirilis Sabtu oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor.

Organisasi yang berpusat di Jenewa tersebut mengungkapkan bahwa 14 warga lanjut usia di Gaza telah meninggal dunia selama seminggu terakhir akibat kekurangan gizi akut, dan menggambarkan situasi tersebut sebagai “gelombang kematian senyap” yang melanda daerah kantong yang terkepung tersebut.

Kelompok tersebut memperingatkan bahwa kondisi kehidupan yang mematikan, yang diperburuk oleh blokade menyeluruh Israel, tidak lagi terbatas pada mereka yang paling rentan tetapi berdampak pada seluruh penduduk Gaza.

"Kelaparan tidak lagi terbatas pada mereka yang lemah atau sakit. Kelaparan terjadi tanpa pandang bulu dan kini mengancam setiap penduduk di Gaza," kata organisasi tersebut.

Euro-Med melaporkan bahwa sebagian besar korban lanjut usia baru-baru ini menderita anemia berat dan kekurangan kritis pada protein dan mineral esensial.

Rumah sakit setempat, yang sudah lumpuh akibat blokade, dilaporkan telah menerima puluhan pasien lanjut usia dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi ekstrem.

Pemantau hak asasi manusia juga mengkritik kurangnya sistem pelacakan yang berfungsi dalam Kementerian Kesehatan Gaza, dengan mencatat bahwa banyak kematian terkait kelaparan salah diklasifikasikan sebagai “alami”, sehingga mengaburkan skala krisis.

“Ini bukan kematian alami,” tegas organisasi tersebut. “Kematian ini mengikuti pola sistematis yang menunjukkan perampasan hak secara sengaja, tindakan yang dilarang berdasarkan hukum pidana dan humaniter internasional.”

Sejak 2 Maret, Israel telah memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza, menghentikan aliran makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.

Badan-badan kemanusiaan, termasuk beberapa badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah berulang kali mengeluarkan peringatan keras bahwa bencana kelaparan besar-besaran akan segera terjadi. Menurut kelompok hak asasi manusia, tidak ada bantuan kemanusiaan yang memasuki wilayah tersebut sejak awal Maret, dan sebagian besar rute pengiriman yang sudah ada masih ditutup.

Dalam 19 bulan sejak Israel melancarkan kampanye militernya, lebih dari 172.000 warga Palestina dilaporkan tewas atau terluka, sementara ribuan lainnya masih hilang di bawah reruntuhan atau tidak diketahui keberadaannya.

Blokade tersebut kini telah mendorong kelaparan masuk ke semua lapisan masyarakat Gaza, dengan para lansia dan anak-anak semakin menderita akibat kekurangan.


Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!