Wakil Parlemen Israel Serukan Pembunuhan Massal Warga Palestina, Dikecam Dunia.

Wakil Parlemen Israel Serukan Pembunuhan Massal Warga Palestina, Dikecam Dunia.

24 May 2025 - Berita

Wakil Ketua Knesset Israel, Nissim Vaturi, secara terang-terangan menghasut pembunuhan massal dan penghancuran kota-kota Palestina dalam pidato publik yang mengguncang komunitas internasional dan memperkuat tuduhan genosida sistematis oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

Vaturi, tokoh senior dari partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu, menyatakan dengan gamblang, “Kita harus memisahkan wanita dan anak-anak serta membunuh orang dewasa di Gaza. Kita terlalu perhatian.”

Pernyataan ini diungkapkan di tengah agresi brutal penjajah Israel yang telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina sejak Oktober 2023, mayoritas di antaranya wanita dan anak-anak. Jalur Gaza telah dihancurkan, sistem kesehatan runtuh, dan blokade total memicu kelaparan dan eksodus massal.

Vaturi melanjutkan dengan mempertanyakan hak hidup warga sipil Gaza, menyebut mereka “bajingan dan manusia rendahan” dan menyatakan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia yang menginginkan mereka. “Siapa yang tidak bersalah di Gaza? Warga sipil datang dan membantai orang dengan kejam.”

Ia bahkan memperluas ancamannya ke kota Jenin di Tepi Barat:

“Kita akan segera mengubah Jenin menjadi Gaza. Jika ada teroris di dalam rumah, hancurkan rumah itu. Suruh para wanita dan anak-anak untuk pergi.”

Ini bukanlah serangan verbal pertamanya. Dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya, Vaturi menyerukan:

“Gaza dan penduduknya harus dibakar. Saya tidak punya belas kasihan terhadap mereka.”

“Buatlah warga Palestina merasa bahwa gerbang neraka telah terbuka.”

Ia bahkan membagikan peta pemukiman Yahudi yang direncanakan untuk menggantikan Gaza dan menyebutnya sebagai “kemenangan total.” Retorikanya menyinggung pula penggunaan senjata pemusnah massal, dengan menyatakan bahwa Israel harus “menggunakan semua yang kita punya” jika tak diberi dukungan militer AS di masa depan.

Vaturi juga menyerang warga Israel yang menyerukan gencatan senjata dan pembebasan tawanan, menyebut mereka sebagai “lengan Hamas,” memperlihatkan bahwa seruan kekerasan ini juga menyasar warga sipil di dalam negeri yang menolak genosida.


Pernyataan Vaturi tidak bisa dilepaskan dari konteks realitas di lapangan: penghancuran terencana terhadap bangsa Palestina. Rumah-rumah dibom, rumah sakit diserang, akses pangan dan air diblokade. Kejahatan ini bukan kebijakan taktis, tetapi strategi kolonial berdarah yang didukung penuh oleh negara.

Organisasi hak asasi manusia dan ahli hukum internasional telah menyimpulkan bahwa Israel tengah melakukan genosida terang-terangan. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pejabat tinggi Israel, namun kebijakan pemusnahan tetap berjalan.

Survei terbaru mengungkap lebih dari 80% warga Yahudi Israel mendukung pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina. Ketika suara-suara supremasis seperti Vaturi justru diberi panggung dan kekuasaan formal, perbedaan antara retorika dan tindakan genosida telah menghilang.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!