80% Permukiman Gaza Hancur Total

80% Permukiman Gaza Hancur Total

13 Oct 2025 - Berita

Sekitar 1,5 juta warga Palestina kini kehilangan rumah mereka setelah lebih dari dua tahun pemboman dan penghancuran intensif oleh Israel di Jalur Gaza, ungkap Amjad al-Shawa, Direktur Eksekutif Jaringan LSM Palestina di Gaza.

Dalam pernyataannya, al-Shawa menyebutkan bahwa antara 300.000 hingga 400.000 warga yang mengungsi telah kembali ke Gaza utara dan Kota Gaza, meskipun mereka dihadapkan pada kondisi kemanusiaan yang sangat berat serta kehancuran luas infrastruktur dan perumahan. Sebagian besar warga, katanya, “kembali hanya untuk menemukan reruntuhan dari rumah mereka sendiri.”

Ia memperkirakan jumlah pengungsi yang kembali akan meningkat jika bahan-bahan untuk tempat berlindung diizinkan masuk dan tahap kedua penarikan pasukan Israel di Rafah, Khan Younis timur, Shuja’iyya, dan wilayah utara benar-benar dilaksanakan.

Namun, al-Shawa menyoroti ketidakpastian dalam proses gencatan senjata dan negosiasi yang masih kabur, dengan menyebut bahwa informasi yang beredar “bersifat umum dan tidak dapat diandalkan.” Ia juga meragukan niat Israel untuk mematuhi kesepakatan, mengingat dukungan berkelanjutan dari Amerika Serikat serta banyaknya hambatan politik yang menghalangi kemajuan menuju perdamaian.

Menurut perkiraan yang dikutipnya, Gaza kini tertimbun sekitar 60 juta ton puing, dan 80% rumah penduduk telah hancur total. Ia memperingatkan bahwa rekonstruksi akan menjadi proses yang sangat panjang, sehingga fokus utama harus pada bantuan kemanusiaan mendesak — termasuk pengambilan jenazah, pencarian orang hilang, dan penyediaan tempat berlindung bagi jutaan pengungsi.

Upaya bantuan saat ini, lanjutnya, difokuskan pada pemulihan sektor vital seperti kesehatan, pendidikan, dan air bersih, serta penyaluran kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, kasur, selimut, dan pakaian bagi warga yang kehilangan segalanya.

Al-Shawa juga menyinggung rencana penyelenggaraan konferensi donor di Mesir, yang disusun oleh Kairo bersama Otoritas Palestina dan mitra internasional. Rencana rekonstruksi tersebut disebut telah mendapat dukungan luas dari komunitas global.

Ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi ancaman kelaparan yang meningkat di Gaza, dan menyerukan arus bantuan yang berkelanjutan serta beragam guna memastikan stabilitas rantai pasokan pangan dan pemulihan sistem kesehatan.

Dalam penutupnya, al-Shawa menyerukan dukungan darurat dari dunia Arab dan internasional, baik dalam bentuk finansial maupun kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa ribuan pengungsi Palestina masih belum dapat kembali ke daerah asal, dan lebih dari 17.000 pasien serta korban luka membutuhkan evakuasi medis segera dan bantuan penyelamatan jiwa.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!