Hamas Bantah Kabar Setuju Gencatan Senjata, Sebut Laporan Sky News sebagai Salah Informasi

Hamas Bantah Kabar Setuju Gencatan Senjata, Sebut Laporan Sky News sebagai Salah Informasi

30 Jun 2025 - Berita

Hamas secara tegas membantah laporan Sky News Arabia yang menyebut kelompok tersebut telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel. Laporan yang mengutip “sumber Palestina” anonim itu disebut sebagai berita palsu dan bertujuan menyesatkan publik.

“Laporan itu sepenuhnya rekayasa dan tidak mencerminkan posisi resmi kami,” ujar Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, dalam pernyataan resmi. Ia menegaskan bahwa klaim tersebut adalah bagian dari kampanye untuk mendiskreditkan perlawanan Palestina dan mengalihkan perhatian dari kejahatan perang Israel di Gaza.

Hamas tetap berpegang pada tuntutannya yang sudah lama disampaikan: penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, penghentian total agresi, serta kesepakatan pertukaran tahanan yang adil. Al-Risheq mengecam penggunaan sumber anonim yang menurutnya mendukung narasi pendudukan Israel dan melemahkan posisi perlawanan.

“Ketika upaya militer gagal menghancurkan Gaza, mereka meluncurkan perang informasi,” kata al-Risheq. Ia menyebut laporan media itu sebagai bagian dari kampanye terkoordinasi untuk membingungkan publik dan menodai citra Hamas.

Sky News Arabia sebelumnya mengklaim bahwa Hamas meminta jaminan perlindungan politik di luar negeri, kekebalan aset, serta peran dalam pemerintahan Gaza pascaperang sebagai bagian dari syarat kesepakatan. Laporan itu juga menyebut bahwa Hamas menginginkan jaminan AS untuk mengakhiri perang selama masa gencatan senjata 70 hari.

Namun Hamas menegaskan kembali bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai, dan segala komunikasi resmi disampaikan secara terbuka tanpa perantara tidak dikenal.

Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump ikut mengomentari situasi di Gaza melalui Truth Social, menyerukan penyelesaian kesepakatan dan pembebasan sandera. PM Israel Benjamin Netanyahu menanggapi dengan menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Trump demi “membuat Timur Tengah hebat kembali.”

Seorang pejabat Israel menyatakan bahwa kunjungan Netanyahu ke Washington sedang direncanakan dalam beberapa minggu ke depan, namun rincian lebih lanjut belum diungkapkan. Trump juga mengisyaratkan kemungkinan gencatan senjata “dalam waktu dekat” dan menyebut pembicaraan masih berlangsung.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!