
Israel Gunakan OpenAI, Sebabkan Kematian Sipil di Gaza dan Lebanon
05 Mar 2025 - Berita
Investigasi Associated Press (AP) mengungkap bahwa Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI) dari Microsoft dan OpenAI untuk melacak serta membunuh target di Gaza dan Lebanon dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penggunaan AI ini berkontribusi pada lonjakan korban sipil, memicu kekhawatiran global atas etika perang berbasis teknologi.
Sistem AI yang awalnya dikembangkan untuk tujuan komersial kini dimanfaatkan dalam operasi militer untuk menganalisis intelijen, komunikasi yang disadap, dan data pengawasan guna mengidentifikasi serta memprioritaskan target. Namun, algoritma yang cacat atau data yang salah dapat menyebabkan konsekuensi fatal.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel semakin bergantung pada teknologi AI, yang mereka sebut sebagai “pengubah permainan.” Serangan berbasis AI ini bertepatan dengan jumlah korban tewas yang meningkat drastis: lebih dari 70.000 orang di Gaza dan Lebanon, dengan hampir 70% bangunan di Gaza hancur.
Microsoft, yang memiliki hubungan erat dengan militer Israel, menyediakan layanan cloud guna menopang operasi ini. Presentasi militer Israel menampilkan logo Microsoft Azure, Google Cloud, dan Amazon Web Services, mengonfirmasi keterlibatan perusahaan teknologi AS dalam perang ini.
Para pakar AI menyoroti bahaya penggunaan AI dalam peperangan tanpa regulasi yang jelas. Heidy Khlaaf dari AI Now Institute memperingatkan bahwa teknologi ini dapat memicu konflik berskala lebih besar dan lebih destruktif di masa depan.
Seiring meningkatnya bukti peran AI dalam operasi militer, tekanan terhadap perusahaan teknologi untuk mengevaluasi kembali dampak etis dan hukum dari inovasi mereka pun semakin besar.