Trump Puji Hamas sebagai “Negosiator Kuat dan Cerdas”

Trump Puji Hamas sebagai “Negosiator Kuat dan Cerdas”

12 Oct 2025 - Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Hamas sebagai “negosiator yang kuat, cerdas, dan handal”, menyusul tercapainya kesepakatan besar antara Hamas dan Israel untuk memberlakukan gencatan senjata, melakukan pertukaran tahanan, serta membuka jalur bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Jumat, Trump mengatakan dirinya telah berbicara secara tegas dengan Hamas untuk memastikan tercapainya kesepakatan damai dan menekankan pentingnya menghentikan jatuhnya korban sipil.

“Dunia di luar sana keras, dan Hamas adalah pihak yang sangat kuat, cerdas, serta negosiator yang luar biasa,” kata Trump.

Ia menambahkan bahwa Hamas memahami konsekuensi berat dari pertempuran yang berlarut-larut, yang dapat memicu pembalasan besar-besaran dan kehancuran total. “Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi pada tahap ini,” ujarnya.

Kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada pukul 12:00 siang waktu Yerusalem (09:00 GMT) Jumat, disetujui pada pagi harinya oleh pemerintah Israel. Trump menyampaikan optimismenya bahwa gencatan senjata kali ini akan bertahan lama, dengan menyebut kedua belah pihak “sudah lelah berperang” dan kini ingin bergerak menuju masa depan yang lebih stabil.

Dalam pernyataannya, Trump juga menyinggung rencana rekonstruksi Gaza, mengatakan bahwa bantuan akan datang dari “negara-negara kaya di kawasan itu”, meski ia tidak menyebutkan nama negara secara spesifik.

Kesepakatan ini merupakan hasil dari empat hari negosiasi tidak langsung di Sharm El-Sheikh, Mesir, dengan mediasi Amerika Serikat serta partisipasi Turki, Mesir, dan Qatar.

Menurut pejabat yang terlibat, poin utama dalam perjanjian mencakup:

  1. Pemberlakuan gencatan senjata bersama antara Israel dan Hamas,
  2. Pertukaran tahanan di kedua pihak,
  3. Penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza,
  4. Pembukaan akses bantuan kemanusiaan langsung, dan
  5. Rencana menuju tahap pascaperang yang berfokus pada stabilisasi dan pembangunan kembali wilayah tersebut.

Trump menegaskan bahwa kesepakatan ini hanyalah fase awal dari rencana perdamaian Timur Tengah yang lebih luas, yang menurutnya akan membuka “babak baru” bagi kawasan yang telah lama dilanda konflik.

Bagikan

Baca Berita Terbaru Lainnya

Join Us!